Saturday, March 31, 2012

Analisis Variabel Prediktor

Analisis Variabel Prediktor

Pada pembuatan decision tree dalam proses pengambilan keputusan, terdapat variable-variabel yang digunakan untuk membantu kita untuk mengambil keputusan yang disebut variable predictor. Variabel predictor dijadikan sebagai pertimbangan dari suatu data dalam pengambilan keputusan, variabel ini dapat menggambarkan karakteristik data.
Dari suatu variable prediktor, kategori yang dimiliki dapat berjumlah lebih dari satu dan bersifat kualitatif serta kuantitatif, makin banyak kategori yang ada maka makin akurat juga hasil pengambilan keputusan yang didapatkan. Adapun variable-variabel yang kami gunakan dalam membuat decision tree untuk menentukan bonus pegawai pada Divisi Sumber Daya Manusia ini adalah:
·         Marital Status (Status Pernikahan)
Variabel ini menggambarkan status pernikahan dari para pegawai yang bekerja pada PT. PTI. Status pernikahan dibagi menjadi Single  (S) dan Married(M), hal ini dapat menentukan dalam pembuatan keputusan untuk memberikan bonus atau tidak kepada pegawai. Berdasarkan decision tree yang telah kami buat, didapatkan kecenderungan bahwa pegawai yang sudah menikah lebih banyak yang mendapatkan bonus dibandingkan dengan pegawai yang belum menikah.
Hasil tersebut dapat disebabkan oleh beberapa pertimbangan yang dilakukan oleh divisi SDM, yaitu antara lain: pegawai yang berstatus telah menikah pasti membutuhkan penghasilan yang lebih banyak dibandingkan dengan yang belum menikah, karena pegawai yang telah menikah memiliki tanggung jawab yang lebih besar untuk menghidupi anggota keluarganya (anak dan suami/istri mereka), sedangkan pegawai yang belum menikah, tanggung jawabnya masih kepada diri dia sendiri saja, dan dirasa belum membutuhkan untuk mendapatkan bonus , maka dari itu divisi SDM cenderung untuk memberikan bonus kepada pegawai yang telah menikah.

·            Jenis Kelamin
Variable ini menunjukkan jenis kelamin dari para pegawai PT. PTI ini. Jenis kelamin dibagi menjadi Female (F) dan Male (M). variable ini berpengaruh terhadap keputusan pemberian bonus atau tidak kepada pegawai. Pegawai yang berjenis kelamin wanita memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk dipilih dalam menerima bonus dari perusahaan. Hal ini dapat disebabkan oleh kebutuhan pribadi wanita yang lebih banyak daripada laki-laki, pegawai wanita dapat bekerja lebih rajin dan rapi daripada pegawai laki-laki, bagi wanita yang telah mempunyai anak dan tetap bekerja dengan baik berarti komitmen yang di punya terhadap pekerjaannya bcukup besar, dari alasan-alasan tersebut yang membuat wanita dirasa lebih membutuhkan pendapatan yang lebih berupa bonus.

·            Gaji
Variabel ini menunjukkan besar gaji yang didapatkan oleh para pegawai dari PT. PTI. Besar gaji kami bagi menjadi tiga kategori yaitu Rendah dengan range900.000-2.000.000 rupiah, Sedang dengan rangegaji 2.000.000-3.500.000 rupiah dan Besar dengan range 3.500.000-6.500.000. Besar gaji yang didapatkan oleh para pegawai mempengarui keputusan untuk pemberian bonus. Pegawai dengan gaji rendah cenderung dipilih sebagai penerima bonus dibandingkan dengan pegawai dengan gaji yang tinggi, karena pegawai dengan gaji yang rendah dinilai lebih membutuhkan tambahan penghasilan karena gajinya yang rendah tersebut, sedangkan pegawai yang gajinya lebih besar dirasa lebih tercukupi untuk memenuhi kebutuhannya.

·            Usia
Variabel ini menunjukkan usia dari para pekerja di PT. PTI. Usia dari para pegawai ini kami bagi menjadi tiga kategori yaitu usia muda dengan range 19-25 tahun, usia sedang dengan range 26-35 tahun, dan usia tua dengan range26-46 tahun. Usia pegawai merupakan salah satu faktor untuk membuat keputusan mengenai pemberian bonus. Pegawai dengan usia yang tua memiliki probabilitas yang lebih besar untuk mendapatkan bonus dibandingkan pegawai dengan usia sedang atau muda. Pegawai yang berusia tua biasanya telah memiliki keluarga sehingga mereka memiliki tanggung jawab yang lebih besar untuk menghidupi anggota keluarganya, selain itu makin tua seseorang maka dibutuhkan perawatan kesehatan yang lebih daripada orang yang lebih muda, seperti kebutuhan obat-obatan dan lainnya, maka dari itu pegawai yang berusia tua lebih cenderung mendapatkan bonus dari perusahaan.

0 Reactions to this post

Add Comment

    Post a Comment